Ticker

6/recent/ticker-posts

Siapa Ayam White Leghorn

Asal Usul White Leghorn

Ayam Leghorn belum dapat dipastikan kapan pertama kali kemunculannya, namun Ayam ini pertamakali diekspor sekitar tahun 1828 dari kota pelabuhan bernama Livorno, sebuah pelabuhan di daerah Tuscany, Italia, yang mana orang orang Ingris  menyebutnya dengan nama Leghorn.
karena itulah ayam Leghorn merupakan nama lain dari ayam Livorno, sebuah nama tempat asal yang mengeskpor ayam ini ke Amerika Utara dikala itu, dan  dalam perkembangannya ayam ini kini telah mendunia.

Ditahun 1874 American Standart of Perfection, mengenali 3 jenis Leghorn : Black, White dan Brown Leghorn, dan pada saat ini sudah dikenal belasan jenis Leghorn lainnya.

Jenis white leghorn sudah banyak dikenal sebagai ayam petelur handal dibanyak negara di dunia, dan faktanya dari sekian banyak varian Ayam Leghorn, jenis White merupakan yang paling tinggi produktifitas telurnya.




Standar White Leghorn Dunia

Ada 2 jenis standar ayam White Leghorn yang dikenal di dunia, 

Di Italia
Menurut standar Italia, ayam ini memiliki kisaran berat antara 2.4 sampai dengan 2.7 Kilogram untuk ayam Jantannya, sedangkan ayam betinanya memiliki kisaran berat 2 sampai dengan 2.4 Kilogram

Di Inggris
sementara untuk standar British, white leghorn jantan dewasa memiliki kisaran berat di 3.4 Kilogram, sedangkan untuk betinanya di 2.5 Kilogram, sementara versi Bantam memiliki berat sekiat 1020 gram untuk jantan dan 910 gram untuk betinanya.


Karakteristik White Leghorn

Ayam White Leghorn dikenal sebagai ayam petelur yang handal karena ayam betinanya mampu mengasilkan telur beriksar dari 260 hingga 320 butir telur pertahun, dengan berat telur diatas 55 gram perbutirnya.

Hal ini merupakan keunggulan yang luar biasa bagi sekor ayam ras murni tanpa persilangan dari genetik lain, dengan kata lain, ayam ini memiliki produktifitas tinggi secara alamiahnya.

Sebagai gambaran perbandingan, ayam ras murni yang kita telah kenal selama ini adalah ayam kampung disebut juga AKA (Ayam Kampung Asli) yang mana jika tanpa persilangan genetik lain, maka ayam kampung ini hanya mampu bertelur sekitar 80 butir per tahun dengan kisaran berat dibawah 40 gram perbutirnya

sementara ayam white leghorn memiliki kemampuan memproduksi telur lebih dari 3 kali lipatnya, yakno bisa mencapai 300 butir lebih pertahun,
luar biasa bukan ?

itulah salah satu alasan mengapa White Leghorn telah digunakan sebagai ayam petelur komersial dan industri di banyak negera, lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Dengan produktifitas yang tinggi namun tidak berarti biaya produksinya juga tinggi, terutama di bidang pakan dimana biaya pakan merupakan komponen terbesar dari usaha ternak ayam, sebagaimana sudah Bang Tani ulas di artikel sebelumnya.

White Leghorn memiliki kebutuhan pakan yang lebih sedikit dibandingkan dengan ayam petelur pada umumnya, dimana kebutuhan ayam petelur umumnya berkisar antara 100 hingga 120 gram perhari, sementara White Leghorn dari banyak literatur dan pengalaman para peternaknya, hanya mengkonsumsi 100 gram per hari, bahkan sering dibawahnya.

hal terebut tentu merupakan keunggulan yang sangat didambakan para peternak, dimana konsumsi pakan sedikit namun produktifitasnya tinggi.


Kelemahan Teranak Ayam White Leghorn Di Indonesia

Setiap kelebihan, tentu ada kekurangan atau kelemahannya.
saat ini untuk beternak ayam white Leghorn di Indonesia masih banyak tantangan yang harus dihadapi, antara lain :
  1. Ketersediaan bibit yang masih sangat terbatas, sehingga peternak yang ingin memiharanya terkendala untuk mendapatkannya, jika adapun harganya masih tinggi dan harus rela antri yang lumayan lama.
  2. Telur yang dihasilkan belum dikenal di masyarakat secara umum, sehingga bisa saja masyarakat enggan memilihnya, karena merupakan hal yang masih asing di matanya, dimana telur White Leghorn berwarna putih kapur dengan ukuran yang jauh lebih besar dari telur ayam kampung yang selama ini mereka kenal.
itulah 2 faktor utama kelemahan ternak ayam white leghorn di Indonesia.

Namun, bersama Tanidikota, mari kita ubah kelemahan - kelemahan itu menjadi peluang dan keunggulan dalam usaha ternak.

bagaimana caranya ?

nantikan di artikel selanjutnya ya.


Sukses dan sehat selalu,

Bang Tani





Post a Comment

0 Comments